Rabu, 20 Februari 2013

TATA KRAMA SUNDA


Tatak krama sunda

Pembahasan mengenai tatakrama (etiket, sopan-santun) cukup luas jangkauannya. Bagaimanatidak, sebab tatakrama melingkupi seluruh perilaku kehidupan manusia. Dapat dikaitkan dengan: jenis kelamin (pria-wanita), umur (tua-muda), waktu (masa lalu-kini), situasi (gembira-sedih),kesempatan (resmi-tidak resmi) dan sebagainya. Keseluruhan pengelompokan inipun dapat puladikaji berdasarkan tatakrama religi (agama), falsafah (etika) dan sosio (masyarakat).Setiap pembahasan tatakrama, sebaiknya diperjelas landasan pijakannya, apakah religi, fisafatataukah sosio, meskipun pada kenyataannya ketiga unsur tersebut tetap merupakan kesatuan.Tetapi hal ini perlu untuk menyamakan sudut pandang penulis dan pemerhati. Dalam wacana inisaya menitik-beratkan pembahasan tatakrama berdasarkan sosio-kultural, khususnya Sunda dalam situasi masyarakat yang berubah dan majemuk Masyarakat selalu berubah, sehingga norma atau ukuran dari perilaku kehidupan masyarakat punikut pula berubah. Perubahan perilaku masyarakat ini adalah alami, maka akan terdapat pergeseran yang menuju arah positif tetapi tidak sedikit yang membawa ke arah perkembangannegatif bagi peradaban bangsanya.Demikian pula homoginitas suatu etnis mengalami perubahan yang menjadi sedemikian cairnya,sehingga lama-kelamaan berubah menjadi masyarakat heteroginitas (majemuk). Persinggungan budaya dari bermacam etnis ini menimbulkan kompleksitas permasalahan budaya. Termasuk  pula norma-norma tatakrama Sunda apa saja/mana saja yang dapat/perlu tetap dipertahankankeberadaannya dalam budaya globalisasi dan majemuk ini. Sehubungan dengan ini, tatakramadapat dikaji pula dengan hubungan peran dan manfaat tatakrama Sunda dalam kaitannya dengan pergaulan regional Tatar Sunda (khususnya Parahiangan), nasional dan internasional.

Tatakrama Sunda dan Peranannya dalam Kualitas Bangsa
 Sinonim kata ³tatakrama´, yaitu sopan-santun. Jadi tatakrama Sunda berarti ³sopan-santunmenurut norma orang Sunda´. Bila dipertajam lagi, norma orang Sunda yang mana? Sayacenderung mengacu kepada norma ³urang Sunda nu ilahar´ (biasa,umum). ³Ilahar´ dalam arti³kelompok besar yang cenderung seragam dalam perilaku sopan-santunnya´, ini mengacukepada sosio-kultural secara geografis (Tatar Sunda, Parahyangan).Tatakrama atau sopan-santun adalah hasil proses pengadaptasian seseorang dalam bersosialisasi.Jadi tatakrama dapat dipelajari. Oleh karena itu tatakrama seseorang sangat erat kaitannyadengan kebiasaan ³sopan-santun´ yang diadaptasi dari lingkungan keluarga, lingkungan.

SENI MUSIK DAN SUARASelain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkanDegung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nadadan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden.Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nadadan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satumusik/lagu daerah Sunda :Bubuy BulanEs LilinManuk DadaliTokecangWarung Pojok WAYANG GOLEK Jepang boleh terkenal dengan 'Boneka Jepangnya', maka tanah Sunda terkenal dengankesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yangterbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yangdisebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suaramanusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degunglengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malamhari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 - 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan(tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dariIndia, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambilnama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada 'tokoh' yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot.Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. SeorangDalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.ALAT MUSIK Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbedadengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalahdengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusunmenurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk  pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More